Senin, 16 April 2012

Buaya Perompak. Cerita Rakyat Dari Daerah Lampung

BUAYA PEROMPAK

Alkisah, Sungai Tulang Bawang sangat terkenal dengan keganasan buayanya. Setiap nelayan yang melewati sungai itu harus selalu berhati-hati. Begitupula penduduk yang sering mandi dan mencuci di tepi sungai itu. Menurut cerita, sudah banyak manusia yang hilang begitu saja tanpa meninggalkan jejak sama sekali.

Pada suatu hari, kejadian yang mengerikan itu terulang kembali. Seorang gadis cantik yang bernama Aminah tiba-tiba hilang saat sedang mencuci di tepi sungai itu. Anehnya, walaupun warga sudah berhari-hari mencarinya dengan menyusuri tepi sungai, tapi tidak juga menemukannya. Gadis itu hilang tanpa meninggalkan jejak sedikit pun. Sepertinya ia sirna bagaikan ditelan bumi. Warga pun berhenti melakukan pencarian, karena menganggap bahwa Aminah telah mati dimakan buaya.

Sementara itu, di sebuah tempat di dasar sungai tampak seorang gadis tergolek lemas. Ia adalah si Aminah. Ia baru saja tersadar dari pingsannya.

“Ayah, Ibu, aku ada di mana?"gumam Aminah setengah sadar memanggil kedua orangtuanya.

Dengan sekuat tenaga, Aminah bangkit dari tidurnya. Betapa terkejutnya ia ketika menyadari bahwa dirinya berada dalam sebuah gua. Yang lebih mengejutkannya lagi, ketika ia melihat dinding-dinding gua itu dipenuhi oleh harta benda yang tak ternilai harganya. Ada permata, emas, intan, maupun pakaian indah-indah yang memancarkan sinar berkilauan diterpa cahaya obor yang menempel di dinding-dinding gua.

“Wah, sungguh banyak perhiasan di tempat ini. Tapi, milik siapa ya?” tanya Aminah dalam hati.

Baru saja Aminah mengungkapkan rasa kagumnya, tiba-tiba terdengar sebuah suara lelaki menggema.

“Hai, Gadis rupawan! Tidak usah takut. Benda-benda ini adalah milikku.”

Alangkah terkejutnya Aminah, tak jauh dari tempatnya duduk terlihat samar-samar seekor buaya besar merangkak di sudut gua.

“Anda siapa? Wujud anda buaya, tapi kenapa bisa berbicara seperti manusia?” tanya Aminah dengan perasaan takut.

“Tenang, Gadis cantik! Wujudku memang buaya, tapi sebenarnya aku adalah manusia seperti kamu. Wujudku dapat berubah menjadi manusia ketika purnama tiba.,” kata Buaya itu.

“Kenapa wujudmu berubah menjadi buaya?” tanya Aminah ingin tahu.

“Dulu, aku terkena kutukan karena perbuatanku yang sangat jahat. Namaku dulu adalah Somad, perampok ulung di Sungai Tulang Bawang. Aku selalu merampas harta benda setiap saudagar yang berlayar di sungai ini. Semua hasil rampokanku kusimpan dalam gua ini,” jelas Buaya itu.

“Lalu, bagaimana jika Anda lapar? Dari mana Anda memperoleh makanan?” tanya Aminah.

“Kalau aku butuh makanan, harta itu aku jual sedikit di pasar desa di tepi Sungai Tulang Bawang saat bulan purnama tiba. Tidak seorang penduduk pun yang tahu bahwa aku adalah buaya jadi-jadian. Mereka juga tidak tahu kalau aku telah membangun terowongan di balik gua ini. Terowongan itu menghubungkan gua ini dengan desa tersebut,” ungkap Buaya itu.

Tanpa disadarinya, Buaya Perompak itu telah membuka rahasia gua tempat kediamannya. Hal itu tidak disia-siakan oleh Aminah. Secara seksama, ia telah menyimak dan selalu akan mengingat semua keterangan yang berharga itu, agar suatu saat kelak ia bisa melarikan diri dari gua itu.

“Hai, Gadis Cantik! Siapa namamu?” tanya Buaya itu.

“Namaku Aminah. Aku tinggal di sebuah dusun di tepi Sungai Tulang Bawang,” jawab Aminah.

“Wahai, Buaya! Bolehkah aku bertanya kepadamu?” tanya Aminah

“Ada apa gerangan, Aminah? Katakanlah!” jawab Buaya itu.

“Mengapa Anda menculikku dan tidak memakanku sekalian?” tanya Aminah heran.

“Ketahuilah, Aminah! Aku membawamu ke tempat ini dan tidak memangsamu, karena aku suka kepadamu. Kamu adalah gadis cantik nan rupawan dan lemah lembut. Maukah Engkau tinggal bersamaku di dalam gua ini?” tanya Buaya itu.

Mendengar pertanyaan buaya itu, Aminah jadi gugup. Sejenak, ia terdiam dan termenung.

“Ma… maaf, Buaya! Aku tidak bisa tinggal bersamamu. Orangtuaku pasti akan mencariku,” jawab Aminah menolak.

Agar Aminah mau tinggal bersamanya, buaya itu berjanji akan memberinya hadiah perhiasan.

“Jika Engkau bersedia tinggal bersamaku, aku akan memberikan semua harta benda yang ada di dalam gua ini. Akan tetapi, jika kamu menolak, maka aku akan memangsamu,” ancam Buaya itu.

Aminah terkejut mendengar ancaman Buaya itu. Namun, hal itu tidak membuatnya putus asa. Sejenak ia berpikir mencari jalan agar dirinya bisa selamat dari terkaman Buaya itu.

“Baiklah, Buaya! Aku bersedia untuk tinggal bersamamu di sini,” jawab Aminah setuju.

Rupanya, Aminah menerima permintaan Buaya itu agar terhindar dari acaman Buaya itu, di samping sambil menunggu waktu yang tepat agar bisa melarikan diri dari gua itu.

Akhirnya, Aminah pun tinggal bersama Buaya Perompak itu di dalam gua. Setiap hari Buaya itu memberinya perhiasan yang indah dan mewah. Tubuhnya yang molek ditutupi oleh pakaian yang terbuat dari kain sutra. Tangan dan lehernya dipenuhi oleh perhiasan emas yang berpermata intan.

Pada suatu hari, Buaya Perompak itu sedikit lengah. Ia tertidur pulas dan meninggalkan pintu gua dalam keadaan terbuka. Melihat keadaan itu, Aminah pun tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan.

“Wah, ini kesempatan baik untuk keluar dari sini,” kata Aminah dalam hati.
Untungnya Aminah sempat merekam dalam pikirannya tentang cerita Buaya itu bahwa ada sebuah terowongan yang menghubungkan gua itu dengan sebuah desa di tepi Sungai Tulang Bawang. Dengan sangat hati-hati, Aminah pun keluar sambil berjingkat-jingkat. Ia sudah tidak sempat berpikir untuk membawa harta benda milik sang Buaya, kecuali pakaian dan perhiasan yang masih melekat di tubuhnya.

Setelah beberapa saat mencari, Aminah pun menemukan sebuah terowongan yang sempit di balik gua itu dan segera menelusurinya. Tidak lama kemudian, tak jauh dari depannya terlihat sinar matahari memancar masuk ke dalam terowongan. Hal itu menandakan bahwa sebentar lagi ia akan sampai di mulut terowongan. Dengan perasaan was-was, ia terus menelusuri terowongan itu dan sesekali menoleh ke belakang, karena khawatir Buaya Perompak itu terbangun dan membututinya. Ketika ia sampai di mulut terowongan, terlihatlah di depannya sebuah hutan lebat. Alangkah senangnya hati Aminah, karena selamat dari ancaman Buaya Perompak itu.

“Terima kasih Tuhan, aku telah selamat dari ancaman Buaya Perompak itu,” Aminah berucap syukur.

Setelah itu, Aminah segera menyusuri hutan yang lebat itu. Setelah beberapa jauh berjalan, ia bertemu dengan seorang penduduk desa yang sedang mencari rotan.

“Hai, Anak Gadis! Kamu siapa? Kenapa berada di tengah hutan ini seorang diri?” tanya penduduk desa itu.

“Aku Aminah, Tuan!” jawab Aminah.

Setelah itu, Aminah pun menceritakan semua peristiwa yang dialaminya hingga ia berada di hutan itu. Oleh karena merasa iba, penduduk desa itu pun mengantar Aminah pulang ke kampung halamannya. Sesampai di rumahnya, Aminah pun memberikan penduduk desa itu hadiah sebagian perhiasan yang melekat di tubuhnya sebagai ucapan terima kasih.

Akhirnya, Aminah pun selamat kembali ke kampung halamannya. Seluruh penduduk di kampungnya menyambutnya dengan gembira. Ia pun menceritakan semua kejadian yang telah menimpanya kepada kedua orangtuanya dan seluruh warga di kampungnya. Sejak itu, warga pun semakin berhati-hati untuk mandi dan mencuci di tepi Sungai Tulang Bawang.


Diterjemahkan dengan metode free translation


THE PIRATE CROCODILE

Once upon a time, Tulang Bawang river is very famous with the malignancy of crocodile. Every fisherman wno cross that river is must to be careful. Neither with that people who always bath and wash in the edge of the river. According to the story, so many human disappeared without leaving a trace at all.

One day, the horrible incident it's happen again. A girl who was named Aminah, suddenly disappeared when wash in the edge of the river. Strangely, despite the residents has looking for her for days in the edge of the river, but cannot find her. The girl disappeared without leaving a trace at all. It seems she vanished like a swallowed by earth. The residents stopped the searching, because assumes that Aminah died eaten by crocodile.

Meanwhile, at a place in the riverbed look a girl lying limp. She is Aminah. She just woke up from fainting.

"Dad, Mom, whrere am I?" muttered Aminah consciously calls her parents.

With the whole power, Aminah rise from her sleep. How Schoked she was when realized that she was in a cave. More suprising, when she look the wall of that cave is fully the priceless treasures. There are jewel, gold, diamond even beautiful clothes which emitting shimmering light exposed the light of torch that attached the wall of the cave.

"Wow, so many jewelry in this cave. But, who have this all?" asked Aminah in deep heart.

Has just Aminah expressed her admination, suddenly heard a male voice echoed.

"Hey, beautiful girl! Dont be affraid. This stuff is mine".

How suprising Aminah. Not far away from the place where she sat looked vaguely crocodile crawled in the corner of the cave.

"Who are you? Your form is crocodile, but why you can talk like human?" asked Aminah with the fellings of fear.

"Calm down, beautiful girl! My form is crocodile, but actually I am is human like you. My form can change into human when  the full moon comes.," said that Crocodile.

"Why your form change into crocodile?" asked Aminah with so curious.

"Erstwhile, I was hit by by the curse caused my misdeed. My name is Somad, the brilliant pirate in tulang bawang. I always rob the treasures of every merchant who sailed in this river. The result of my robbery I kept in this cave," pronounced that crocodile.

"So, what if you are hunry? Where you get food?" asked Aminah.

"If I need food, that treasures I sell at the village market in the edge of Tulang Bawang river when the full moon comes. No one residents know that I am stealth crocodile. They dont know that I has built the tunnel behind in this cave. That tunnel connected this cave with that village" said that Crocodile.

Unrealized, the Crocodile Pirate has revealed the secret of that cave which is the own place. This moment does not wasted by Aminah. Carefully, she has listened and always remember all that valuable information, someday she can escape from that cave.

"Hey beatiful girl! What is your name?" asked that Crocodile

"My name is Aminah. I live in a village in the edge of the river" said Aminah

"Oh, Crocodile" May I ask to you?" asked Aminah.

"What's, Aminah?" Say it!" said that Crocodile.

"Why you kidnapp me and do not eat me?" asked Aminah with so curious

"Know it, Aminah! I bring to this place and do not eat you, because I like to you. You are beautiful girl and meek. Would you live with me in this cave?" asked that Crocodile.

Heard the Crocodile's question, Aminah became nervous. For a moment, she is silent and pensive.

"So... sorry, Crocodile! I cannot live with you. My parents will be looking for me," said Aminah refused

In order to wants to live with him. the crocodile promise will give the jewelry reward

"If you want live with me, I will give you all the treasures which in this cave. But if you refused, I will eat you," threat that Crocodile

Aminah suprised heard the Crocodile's threat. But, it does not make her desperate. For a moment, she is thinking to find the way that she can survive from the Crocodile's prey.

"Alright, Crocodile! I am willing to live with you with in here," said Aminah agree.

Evidently, Aminah receives the Crocodile's request to avoid from the Crocodile's threat, beside waiting for the right moment in order to escape  from that cave.
Finally, Aminah live with the Crocodile Pirate in that cave. Everyday the crocodile gives the beautiful and luxurious jewelry. Her body which is so comely has covered by clothes which is made of silk. Hand and her neck is fully with the gold which is diamond jewelry.

One day, the Crocodile Pirate is remiss. He sleep and leave the cave gate in open. Look that situation, Aminah does not want to  waste the opportunity.

"Wah, this is the good change to get out from here," said Aminah in deep heart
Fortunately Aminah had remember in her mind about the story from the Crocodile that there are a tunnel which is connected that cave with a village in the edge of the Tulang Bawang river. Carefully, Aminah is get out with tipote. She has not had time to think to take the Crocodile's treasure, except the clothes and jewelry which is attaches in her body

After a few moment fro searching, Aminah found a  narrow tunnel behind that cave and immediately to explore. Not longer, not far away from her front looked the sunlight that shine into the tunnel. This indicates that not longer she will reach the mouth of the tunnel. With misgivings, she kept explore that tunnel and occasionally looking back, because worried  that Crocodile Pirate woke up and follow her. When she reach the mouth of the tunnel, looked in her front a dense forest. How happy Aminah, because survive from the Crocodile Pirate's threat.

"Thank god, I survived from the Crocodile Pirate's threat," Aminah sain thanks

After that. Aminah explore that dense forest. After a few for walking, she met with a villager who are looking for rattan.

"Hey, girl!, why you here in the middle of this forest alone" asked that villager.

"I'm Aminah, sir!" answered Aminah

After that, Aminah told all the events that happened until he was in that forest. Therefore fell compassion, villagers take Aminah back to the her hometown. Arrived in her house, Aminah give the villagers a half of the jewelry which is attaches in her body as honorarium.

Finally, Aminah survived back to the her hometown. All villlagers greeted with joy. She told all the events that has happened to the both of her parents and all residents  in her village. Since then, the residents more careful to bath and wash in the edge of Tulang Bawang River.

10 komentar:

  1. dil, maap" nih ya gue komenin.
    baru tau ni legenda, bagus ceritanya.
    tapi setau gue kalo metode word by word itu emang bener-bener dari kata per kata,
    misal: Ia sangat cantik.
    jadi: She very beautiful. (di slide ada)
    nah, yang punya lo ini masih cenderung ke metode harfiah soalnya,
    misal: Sungai Tulang Bawang sangat terkenal dengan keganasan buayanya.
    jadi: Tulang Bawang river is very famous with the malignancy of crocodile.
    harusnya: River Tulang Bawang very famous with ferocity crocodile its.
    jadi ngga ada penambahan be, article, atau pembalikan kata.

    just saying dil. CMIIW.
    komenenin gue juga ya. ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo word by word mah grammar kaga usah diperhatiin :D

      Hapus
    2. all....
      yaudah lah maklum....blm expert gw.brati gw shrus'y pke metode free translation yee guys

      Hapus
    3. yah nmanya jg qta masih pd blajar heheheh
      owwh klo mnurut w ci untuk grammar nya aja kali yahh

      Hapus
  2. No comment. . .

    Harap komenin anuan w juga, fajar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anuannya udah bagus. . . masalah grammar ga terlalu banyak komentar, coz metode nya pake metode bebas, jadi grammarnya bebas-bebas aja, asal nyambung. . . ha ha ha

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. punya lu udh bagus
    tingkatkan lagi ya cara menterjemahkan nya


    gantian kommen punya gua

    BalasHapus
  5. bagus dongengnya, makasih sudah share ya ......

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus